Apa yang membuat seorang pengusaha bisa sukses dalam berjualan?
Banyak pengusaha yang belum sukses dalam menjual produknya. Padahal produknya sudah dikemas secara baik dan menarik. Namun pendapatan dari pengusaha ini tidak sesuai dengan ekspektasi.
Dewa Eka Prayoga, seorang pengusaha yang terkenal dengan julukan Dewa Selling memberikan tips agar seorang pengusaha bisa menjual produknya. Ternyata tidak begitu banyak, Dewa menyebut hanya harus memecahkan tiga hal ini.
Pada konten Youtubenya yang berjudul Pecahkan Tiga Hal ini Kalau Mau Jago Jualan diunggah di akun Youtube Dewa Eka Prayoga. Dia menyebut banyak orang penasaran bagaimana bisa menjual suatu produk.
“Banyak banget diP antara kawan-kawan semua yang sekarang penasaran bertanya-tanya dan juga konsultasi gitu ya, kalau pengin jualan apa saja yang harus kita perhatikan, kita perbaiki, kita lakukan dan bagaimana Rahasianya untuk menjawab itu semua,” ucapnya.
Karena itulah, dirinya menekankan ada tiga hal yang perlu dipecahkan seorang pengusaha agar bisa jago jualan. Karena, ucapnya tiga hal ini akan menjadi penghambat seorang pengusahaa saat menjual barangnya.
Hal pertama yang dirinya singgung adalah resistensi skeptis yaitu penolakan ketika seorang konsumen melihat produk. Dirinya menyebut biasanya orang-orang ini belum percaya dengan produk tersebut.

“Katakanlah mengetahui produk kita mereka tuh enggak percaya dengan isi penawarannya. Misalkan kita jualan produk katakanlah penurun berat badan gitu ya hanya dalam waktu 30 hari berat B Anda bisa turun 10 kilo misalkan atau bahkan lebih cepat. Dan mereka komen bahwaah Bu enggak mungkin bisa turun 10 kilo dalam waktu sebulan gitu ya,” ucapnya.
“Atau pada saat kita bikin sebuah misalkan dengan nonton endorse ini Anda bisa dapatkan rahasia gimana cara dapatkan penghasilan ratusan juta tiap bulan. Alah bohong doang itu mah ngomong doang itu enggak mungkin bisa dapatin ratusan juta tanpa harus keluar rumah,” lanjutnya.
Dirinya menyebut bila ada kejadian seperti itu harus ada perbaikan dalam sisi copywriting. Dia juga menyarankan penekanan dalam testimoni pada sebuah video daripada teks yang meragukan bagi pembeli.
Aspek kedua adalah keberatan rektan yaitu ketika seorang pembeli tidak percaya kepada penjualnya. Dirinya menyarankan untuk memperbaiki citra diri atau personal brand sehingga bisa membuat orang percaya.
“Maka tugas kita adalah harus memperbaiki personal brand kita, kalau itu personal brand atau corporate brand kita kalau itu corporate dengan belajar ilmu tentang branding pastinya bisa dipahami ya ini poin penting supaya tidak ada orang kayak tadi,” jelasnya.
“Maka Jadilah orang yang nyenengin bukan orang yang nyebelin gitu supaya orang suka sama kita bisa dipahami,” tegasnya.
Lalu pada poin ketiga adalah konsumen yang menolak karena kurang nyaman atau inersia. Hal ini terjadi karena seorang pembeli sudah memiliki barang lain yang setipe. Karena itu, dia menyarankan agar penjual memberikan waktu kepada konsumen.
“Yang salah yang ada adalah kurangnya pendekatan saja nah di pendekatan Inilah yang disebut dengan tadi proses building rapor termasuk di dalamnya,” pungkasnya.