Buat kamu yang punya bisnis makanan atau minuman, terutama yang punya franchise, pasti udah nggak asing lagi sama yang namanya sertifikat halal. Apalagi di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, sertifikat halal ini jadi semacam ‘paspor’ buat produk kita biar diterima banyak orang.
Siapa Sih yang Harus Urus Sertifikat Halal di Franchise?
Nah, pertanyaan kuncinya adalah, siapa sih yang harus mengurus sertifikat halal ini? Apakah pemilik waralabanya (franchisor) atau yang menjalankan waralabanya (franchisee)?
Tanggung Jawab Utama Ada di Tangan Franchisor
Kalau kita lihat aturan mainnya, yang paling bertanggung jawab untuk mengurus sertifikat halal ini adalah franchisor atau pemilik waralabanya. Kenapa? Karena dia yang punya merek dagang dan resep asli produknya. Jadi, dia yang harus memastikan semua bahan dan proses produksinya sudah sesuai dengan syarat halal.
Franchisee Juga Punya Peran
Meskipun begitu, franchisee atau kamu yang menjalankan waralaba ini juga punya peran penting. Kamu harus memastikan kalau franchisor kamu sudah benar-benar mengurus sertifikat halal. Jangan sampai kamu sudah mulai jualan, eh ternyata sertifikat halalnya belum beres.
Perjanjian Franchise yang Jelas
Supaya nggak ada kesalahpahaman, sebaiknya semua hal yang berkaitan dengan sertifikat halal ini dicantumkan dengan jelas dalam perjanjian waralaba. Misalnya, siapa yang bertanggung jawab kalau ada masalah dengan sertifikat halal, atau bagaimana cara menjaga kehalalan produk selama masa waralaba.
Sistem Jaminan Produk Halal (SPJH)
Selain sertifikat halal, ada juga yang namanya Sistem Jaminan Produk Halal (SPJH). Ini semacam sistem yang dirancang untuk memastikan semua produk yang kita jual benar-benar halal, mulai dari bahan bakunya, proses produksinya, sampai produk jadi.
5 Kriteria Utama SPJH
SPJH ini punya 5 kriteria utama yang harus dipenuhi:
- Komitmen dan tanggung jawab. Semua pihak yang terlibat harus berkomitmen untuk menjaga kehalalan produk.
- Bahan. Semua bahan yang digunakan harus halal dan berasal dari sumber yang terpercaya.
- Proses produksi. Semua proses produksi harus dilakukan sesuai dengan syarat halal.
- Produk. Produk jadi harus memenuhi semua syarat kehalalan.
- Pemantauan dan evaluasi. Harus ada sistem untuk memantau dan mengevaluasi secara berkala agar kehalalan produk tetap terjaga.
Sertifikat halal ini penting banget buat bisnis makanan dan minuman, terutama waralaba. Franchisor punya tanggung jawab utama untuk mengurus sertifikat halal, tapi franchisee juga harus ikut memastikan semuanya berjalan dengan baik. Dengan adanya sertifikat halal dan sistem SPJH, kita bisa lebih yakin kalau produk yang kita jual itu benar-benar halal dan aman untuk dikonsumsi.