Pemerintah terus berkomitmen mendorong pertumbuhan usaha waralaba lokal. Hal ini sejalan dengan upaya untuk memperkuat perekonomian nasional dan memberikan peluang usaha bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Moga Simatupang, pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi untuk melindungi waralaba lokal dari persaingan dengan waralaba asing.
“Kami ingin waralaba lokal semakin berkembang dan mampu bersaing di pasar global,” ujar Moga beberapa Waktu lalu di Jakarta, dikutip Senin (7/10).
Data terbaru dari Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap waralaba terus meningkat. Jumlah Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) baik untuk waralaba dalam negeri maupun luar negeri mengalami kenaikan 5% pada 2024 dibandingkan 2023.
Sektor makanan dan minuman (F&B) masih menjadi primadona dalam bisnis waralaba, diikuti oleh sektor jasa kecantikan, pendidikan, dan ritel.
Melihat potensi bisnis waralaba yang menjanjikan, Moga mengingatkan masyarakat agar lebih selektif dalam memilih waralaba. Beberapa tips yang perlu diperhatikan.
Pertama yaitu bagi usaha yang mengaku sebagai waralaba atau franchise agar diperiksa STPW-nya. Pastikan perusahaan waralaba yang dipilih telah memiliki izin resmi dari pemerintah.
Kedua waspadai penipuan. Hindari tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan atau meminta pembayaran di muka yang besar.
Kemudian yang terakhir pelajari jenis Usaha. Pahami dengan baik jenis usaha yang ditawarkan dan prospek bisnisnya.
“Banyak sekali penipuan yang berkedok bisnis waralaba. Masyarakat harus lebih cerdas dan teliti dalam memilih,” tegas Moga.
Moga mengatakan, meskipun pertumbuhan waralaba cukup merata di berbagai daerah. Namun konsentrasi bisnis waralaba masih terpusat di Pulau Jawa, terutama di Jakarta.
“Pemerintah akan terus berupaya untuk mengembangkan bisnis waralaba di daerah-daerah lain agar pertumbuhan ekonomi lebih merata,” pungkasnya.